Ingatkah kamu ketika masih kecil dan harus melakukan hal-hal baru seperti belajar berenang, cabut gigi yang pertama, dan sebagainya yang membuat kita panik. Hal yang sama juga berlaku dalam belajar fotografi. Tapi kadang-kadang kita butuh dorongan dan paksaan untuk melakukan sesuatu yang baru dan beda. Sekarang, anggaplah lima hal di bawah ini sebagai lima tantangan yang harus kamu coba untuk belajar hal baru dalam memotret.
Tantangan #1 : Mendekatlah Pada Objek
Kita kadang sudah terlanjur nyaman menggunakan fitur zoom pada kamera kita, padahal kadang-kadang harta fotografi yang sebenarnya ada sangat dekat dengan objek. Jadi ini yang harus kamu lakukan: tinggalkan zoom pada kameramu dan bergeraklah sedekat mugkin dengan objek yag akan kamu foto. Cobalah untuk mengisi seluruh frame dengan wajah seseorang, misalnya. Ini adalah perspektif baru yang akan membuatmu melihat pentingnya fokus dan komposisi.
Kita kadang sudah terlanjur nyaman menggunakan fitur zoom pada kamera kita, padahal kadang-kadang harta fotografi yang sebenarnya ada sangat dekat dengan objek. Jadi ini yang harus kamu lakukan: tinggalkan zoom pada kameramu dan bergeraklah sedekat mugkin dengan objek yag akan kamu foto. Cobalah untuk mengisi seluruh frame dengan wajah seseorang, misalnya. Ini adalah perspektif baru yang akan membuatmu melihat pentingnya fokus dan komposisi.
Tantangan #2 : Pelajari Fotografi Manual
Kalau kamu mau belajar dan mulai bereksperiman, kamu pasti bisa menguasai fotografi manual dengan cepat. Kebanyakan orang belajar lewat trial-and-error. Cobalah satu pengaturan, periksa hasilnya, lalu sesuaikan bagian mana yang perlu lebih terang atau sebagainya sampai kamu menemukan pengaturan yang paling cocok. Ada sejumlah mode pada kamera (shutter priority, aperture priority, dsb.) yang kamu bisa gunakan untuk mulai belajar fotografi manual. Kamu hanya perlu membiasakan diri.
Kalau kamu punya kamera point-and-shoot yang tidak menawarkan pengaturan manual, maka mungkin tantangan #2 ini tidak bisa kamu coba. Tapi, bukan berarti menggunakanpreset dan mode auto tidak membutuhkan keahlian. Pelajari ini dan kuasai sebaik mungkin.
Kalau kamu mau belajar dan mulai bereksperiman, kamu pasti bisa menguasai fotografi manual dengan cepat. Kebanyakan orang belajar lewat trial-and-error. Cobalah satu pengaturan, periksa hasilnya, lalu sesuaikan bagian mana yang perlu lebih terang atau sebagainya sampai kamu menemukan pengaturan yang paling cocok. Ada sejumlah mode pada kamera (shutter priority, aperture priority, dsb.) yang kamu bisa gunakan untuk mulai belajar fotografi manual. Kamu hanya perlu membiasakan diri.
Kalau kamu punya kamera point-and-shoot yang tidak menawarkan pengaturan manual, maka mungkin tantangan #2 ini tidak bisa kamu coba. Tapi, bukan berarti menggunakanpreset dan mode auto tidak membutuhkan keahlian. Pelajari ini dan kuasai sebaik mungkin.
Tantangan #3 : Tambahkan Lebih Banyak Warna Pada Foto-fotomu
Warna bisa jadi perbedaan besar yang membedakan foto luar biasa dari yang biasa. Fotografer berpengalaman tahu bahwa fotografi bukanlah tentang menghasilkan ulang apa yang kamu lihat secara langsung, tapi tentang mengambil apa yang kamu lihat langsung dan menjadikannya sesuatu yang berseni. Untuk melakukan ini, kamu perlu membuat foto yang lebih berwarna.
Cara terbaik melakukan ini adalah dengan menggunkan mode artistik yang disediakan oleh kameramu, jika ada, atau gunakan pengaturan white balance. Tergantung pada jenis kamera yang kamu punya, mungkin ada mode vivid color atau extra vivid color yang bisa kamu gunakan untuk mendapatkan hasil yang warnanya lebih tajam. Kalau kamu tidak punya mode warna seperti itu, kamu selalu bisa menyesuaikan white balance pada kamera untuk mendapatkan lebih banyak warna pada foto. Cara paling mudah adalah menggunakan pengaturan ‘cloudy’ meskipun diluar sedang sangat cerah. Mengapa? Karena dengan menggunakan setting ini kamu akan membuat kamera berpikir bahwa ia perlu menambahkan lebih banyak warna pada objek yang difoto.
Sambil mengasah kemampuan teknik-mu, kamu juga bisa sambil mempelajari beberapa aplikasi editor foto seperti Photoshop, Pixlr, GIMP, dan sebagainya untuk menambah warna saat post-processing.
Warna bisa jadi perbedaan besar yang membedakan foto luar biasa dari yang biasa. Fotografer berpengalaman tahu bahwa fotografi bukanlah tentang menghasilkan ulang apa yang kamu lihat secara langsung, tapi tentang mengambil apa yang kamu lihat langsung dan menjadikannya sesuatu yang berseni. Untuk melakukan ini, kamu perlu membuat foto yang lebih berwarna.
Cara terbaik melakukan ini adalah dengan menggunkan mode artistik yang disediakan oleh kameramu, jika ada, atau gunakan pengaturan white balance. Tergantung pada jenis kamera yang kamu punya, mungkin ada mode vivid color atau extra vivid color yang bisa kamu gunakan untuk mendapatkan hasil yang warnanya lebih tajam. Kalau kamu tidak punya mode warna seperti itu, kamu selalu bisa menyesuaikan white balance pada kamera untuk mendapatkan lebih banyak warna pada foto. Cara paling mudah adalah menggunakan pengaturan ‘cloudy’ meskipun diluar sedang sangat cerah. Mengapa? Karena dengan menggunakan setting ini kamu akan membuat kamera berpikir bahwa ia perlu menambahkan lebih banyak warna pada objek yang difoto.
Sambil mengasah kemampuan teknik-mu, kamu juga bisa sambil mempelajari beberapa aplikasi editor foto seperti Photoshop, Pixlr, GIMP, dan sebagainya untuk menambah warna saat post-processing.
Tantangan #4 : Hindari Menempatkan Objek Di Tengah Frame
Sudah jadi kebiasaan seseorang untk menempatkan objek foto tepat di bagian tengah. Seringkali, ini malah jadi semacam senjata makan tuan. Meskipun efektif untuk membuat mata langsung tertuju pada objek, tapi tidak tampak indah untuk beberapa jenis foto. Kamu perlu coba menempatkan objek di bagian lain untuk menjadikannya lebih menarik.
Sudah jadi kebiasaan seseorang untk menempatkan objek foto tepat di bagian tengah. Seringkali, ini malah jadi semacam senjata makan tuan. Meskipun efektif untuk membuat mata langsung tertuju pada objek, tapi tidak tampak indah untuk beberapa jenis foto. Kamu perlu coba menempatkan objek di bagian lain untuk menjadikannya lebih menarik.
Tantangan #5 : Lakukan Apa Yang Kamu Tidak Akan Pernah Lakukan
Ini mungkin tantangan yang paling sulit. Kita semua pasti pernah sampai pada suatu zona nyaman yang enggan kita tinggalkan lalu akhirnya kita tidak pernah mendorong diri sendiri untuk melakukan sesuatu dilluar zona itu. Saya, misalnya, adalah penakut yang tidak pernah berani memotret orang di jalanan. Tapi saya tahu saya ingin melakukannya, maka ini yang harus saya lakukan.
Kalau kamu hanya terbiasa memotret action, cobalah macro. Jika fotografi landscape adalah apa yang mau suka, cobalah candid. Siapa tahu, kamu mungkin bisa mempelajari satu atau dua hal yang bisa membantumu berkembang di zona nyamanmu sendiri. Cara terbaik untuk menjadi fotografer yang lebih baik adalah keluar dari zona nyamanmu. Keahlian yang kamu pelajari di tempat lain pasti akhirnya bisa kamu pindahkan ke “ruanganmu” untuk dimanfaatkan.
sumber : http://fotonela.com
Ini mungkin tantangan yang paling sulit. Kita semua pasti pernah sampai pada suatu zona nyaman yang enggan kita tinggalkan lalu akhirnya kita tidak pernah mendorong diri sendiri untuk melakukan sesuatu dilluar zona itu. Saya, misalnya, adalah penakut yang tidak pernah berani memotret orang di jalanan. Tapi saya tahu saya ingin melakukannya, maka ini yang harus saya lakukan.
Kalau kamu hanya terbiasa memotret action, cobalah macro. Jika fotografi landscape adalah apa yang mau suka, cobalah candid. Siapa tahu, kamu mungkin bisa mempelajari satu atau dua hal yang bisa membantumu berkembang di zona nyamanmu sendiri. Cara terbaik untuk menjadi fotografer yang lebih baik adalah keluar dari zona nyamanmu. Keahlian yang kamu pelajari di tempat lain pasti akhirnya bisa kamu pindahkan ke “ruanganmu” untuk dimanfaatkan.
sumber : http://fotonela.com
0 komentar:
Posting Komentar