Pentingnya Olah Tubuh Bagi Penari

Kesiapan tubuh secara fisik bagi seorang penari sangat vital keberadaannya untuk melakukan aktifitas gerak tari. Keterampilan tari yang dimiliki dapat dibentuk melalui kesiapan organ-organ tubuh (fisik) yang akan digunakan untuk melakukan gerak. Untuk melakukan gerak tari dengan terampil perlu adanya kesiapan fisik yang prima. Kondisi ini dapat dicapai apabila seorang penari dengan sadar melakukan kesiapan-kesiapan seluruh organ tubuh dengan rutin (continue). Dengan arti kata lain, bahwa secara sadar seorang penari harus melakukan pengolahan gerak tubuh secara merata dan sempurna.

Pengertian pengolahan tubuh bagi seorang penari atau sering disebut dengan olah tubuhadalah suatu kegiatan manusia mengolah tubuh yang dengan sengaja menjadikan barang mentah menjadi barang jadi, sehingga siap untuk dipergunakan. Kegiatan ini mengandung maksud yaitu usaha mempersiapkan organ tubuh dalam keadaan stabil (tetap/normal) menjadi kondisi yang labil (lentur/mudah bergerak). Perkataan olah tubuh menunjukkan bahwa tekanan aktivitas pada pengolahan tubuh manusia seutuhnya meliputi jiwa dan raga, yang menjadi satu kesatuan (Sumedi, 1:86).

Olah tubuh bagi seorang penari adalah suatu bentuk aktivitas yang dilakukan dengan jalan melakukan susunan latihan yang teratur meliputi otot-otot, persendian, dan seluruh organ tubuh agar selalu siap berfungsi bergerak dengan baik dan optimal serta diharapkan mampu menambah kualitas gerak.

Di dalam menari, gerak-gerak yang dilakukan oleh penari tentunya memiliki tuntutan tertentu walaupun pada prinsipnya adalah menggerakkan sekmen-sekmen tubuh. Melihat kontek gerak dalam tari dengan tuntutan nilai estetik, maka tidaklah sekedar menggerakkan tubuh seperti dalam aktivitas sehari-hari. Tidaklah mudah memunculkan nilai estetik (yang abstrak) tanpa didahului dengan proses gerak tubuh (materi) yang dapat ditangkap oleh indera penglihatan. Untuk itu bermula dari kemampuan melakukan gerakan-gerakan tubuh, seorang penari mengkomunikasikan perasaannya dengan bahasa gerak. Maka yang terpenting dalam hal ini berpangkal dari tubuh manusia yang menjadi titik tolak sebagai bahasa dalam seni tari.

Seorang penari harus sadar akan kemampuan, kelebihan dan kekurangan dari tubuh yang dimiliki, untuk kemudian melatihnya agar jangkauan geraknya dapat lebih leluasa (Murgiyanto, 1983). Setiap gerakan dalam setiap sekmen tubuh harus dilatih secara bertahap dan kontinu yang meliputi dari tiga aspek, yaitu:

  • Tenaga: berhubungan dengan stamina yang dimiliki untuk melakukan gerak cepat,keras, kencang dan sebagainya.
  • Ruang: yaitu upaya sekmen tubuh dapat digerakkan ke berbagai arah yang memakan/menempati ruang.
  • Waktu: berhubungan dengan durasi yang diperlukan untuk dilakukan dalam melakukan latihan olah tubuh dan idealnya adalah dalam waktu yang stabil, misalnya satu hari satu kali @60 menit.
  1. Kekuatan (strength)
  1. Kecepatan (speed)
  1. Daya tahan (endurance)
  1. Kelincahan (flexibility)
  1. Koordinasi (coordination)
  1. Ketetapan (accuracy)
  • Bentuk: rumit dan sederhananya gerakan
  • Volume: luas dan sempitnya  gerak
  • Tekanan: keras dan lemahnya gerakan
  • Tempo; cepat dan lambatnya gerakan
  • Menyiapkan anatomis, physiologist dan psychologist penari dalam berlatih
  • Sebagai pencegahan terhadap terjadinya cedera selama menjalankan aktivitas.
  • Latihan tubuh
  • Latihan pelemasan
  • Latihan peng-uluran
  • Latihan penguatan
  • Latihan pelepasan
  • Latihan Keseimbangan
  • Latihan Kekuatan/ketangkasan
  • Latihan penutup (penenangan)

Olah tubuh dalam seni tari erat kaitannya dengan pelatihan fisik penari. Karena melatih kondisi fisik bagi penari sangat penting untuk mengembangkan kemampuannya dalam menari. Beberapa kondisi fisik yang perlu dilatih antara lain:
Kesiapan tubuh seorang penari akan berdampak pada kualitas gerak tari. Kualitas gerak tari terkait pada unsur-unsur gerak yang meliputi:
Jika kondisi fisik penari prima, baik sebelum menari ataupun setelah menari, akan memberikan keleluasaan bagi penari penari untuk lebih fokus pada imajinasi, ekspresi dan penghayatan tarian. Karena jika salah satu sekmen tubuh tidak dalam kondisi prima maka akan terganggu pula seluruh penampilan yang dibawakan.
METODE LATIHAN OLAH TUBUH
Menggunakan metode latihan olah tubuh diharapkan akan membuat gerakan menjadi teratur dan sistematis sehingga mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan dan terkontrol. Adapun susunan pelatihan olah tubuh adalah sebagai berikut:
1. Pemanasan.
Kegunaaan pemanasan dalam latihan olah tubuh adalah:
2. Latihan inti
Secara umum latihan inti terdiri dari:
Latihan tubuh pada prinsipnya mempunyai sifat untuk memperbaiki dan membenarkan kesalahan-kesalahan ringan yang terdapat pada tubuh, yang terdiri dari:
Tujuan Latihan keseimbangan adalah untuk mempertinggi perasaan keseimbangan dan perasaan kerja otot serta memiliki arti dan fungsi yang besar dalam membentuk sikap gerak.
Perlu dibedakan antara latihan penguatan dan latihan kekuatan.
Latihan penguatan adalah untuk menguatkan otot-otot setempat yang lemah, maka tidak menyangkut kualitas kemampuan tubuh.
Latihan kekuatan adalah meningkatkan kualitas kemampuan tubuh secara keseluruhan.
Latihan ketangkasan berhubungan dengan kelincahan dan kecepatan. Cepat dalammengambil tindakan dan selain itu ketangkasan menambah keberanian, ketahanan dan penguasaan diri.
Tujuan latihan penenangan adalah untuk membawa suhu badan dan kerja organ-organ tubuh kembali dalam keadaan biasa/normal seperti saat sebelum latihan. Sehingga tubuh siap untuk kembali siap melakukan kegiatan lain setelahnya.
Disadur dari HARMONIA JURNAL PENGETAHUAN DAN PEMIKIRAN SENI, MANFAAT OLAH TUBUH BAGI SEORANG PENARI, Moh. Hasan Bisri (staf pengajar jurusan sendratasik FBS UNNES), 2001
sumber : http://spectradancestudio.wordpress.com/

0 komentar:

Posting Komentar