Sinopsis Novel Surat Kecil Untuk Tuhan


Penulis: Agnes Davonar
    Penerbit: Inandra Published
    Tahun Pertama terbit: 2008
    Jumlah Halaman: 232

  
Buku ini mengisahkan ulang cerita pilu seorang gadis bernama Keke atau Gita Sesa Wanda Cantika. Ia terkena penyakit yang terbilang langka bernama Rabdosmiosarkoma atau yang dalam bahasa awam dikenal dengan nama kanker jaringan lunak. Keke sendiri merupakan pasien pertama di Indonesia yang terdeteksi terkena penyakit tersebut. Hal ini yang menjadikan kisahnya sangat menggugah. Keke divonis terjangkiti penyakit tersebut di usia 13 tahun dan hanya dalam jangka waktu 5 hari saja! Kanker jaringan lunak tersebut perlahan merubah wajah belia keke. Ia menjadi seseorang yang tak dikenali lagi sebab wajahnya menjadi sesuatu yang tak elok dipandang mata. Bagi anak-anak, mungkin wajah keke tersebut akan dipanggilnya rupa monster.

Buku ini didasarkan pada kisah nyata. Sang penulis mengemas perjuangan keke melawan penyakit kanker tersebut dengan baik. Meskipun pada beberapa bagian ia terlalu memaksakan pesan moral masuk pada dialog beberapa tokoh sehingga mengacaukan setting. Namun, toh, buku ini tetap memberi spirit utamanya bagi generasi muda bahwa seberapapun cobaannya, kita harus berani berdiri dan menghadapinya.


Perjuangan keke sempat berbuah manis, sebab tim dokter berhasil menyembuhkan penyakitnya. Hal ini menjadi sebuah prestasi tersendiri bagi dunia kedokteran di Indonesia pada saat itu dan menjadi buah bibir di Negara lain. Banyak yang bertanya bagaimana bisa penyakit ganas tersebut ditaklukkan. Polemik tersebut akhirnya mendapat jawaban, sebab keke hanya “sembuh sementara”. Beberapa saat setelah ia menjalani pengobatan, kanker ganas itu bertamu kembali dan sekali lagi menyerang tubuh dan semangatnya. Keke pun menyadari, waktunya hidup tak bisa diulur lagi dengan obat dan lain-lainnya. Benar saja, ia meninggal pada tanggal 26 Desember di tahun 2006. Sebelum meninggal, ia sempat menuliskan surat. Surat ini kemudian yang mengilhami pemilihan judul “Surat Kecil Untuk Tuhan”. Berikut petikan surat keke tersebut:

Sinopsis Novel Ketika Cinta Bertasbih

Penulis: Habiburrahman El Shirazy
Penerbit: Repubilka-Basmala
Tahun Pertama terbit: 2007
Jumlah Halaman: 477 



Novel ini banyak diklaim sebagai novel yang membangun jiwa. Mungkin karena nilai-nilai moral yang disisip sang penulis. Novel ini secara umum berkisah soal cinta dan kompleksitasnya. Tentang dinamikanya yang berbungkuskan agama. Tentang seperti apa cinta yang hakiki dan kekal. Tema ini klise memang, namun buku ini tepat dibaca jutaan orang dan dikategorikan sebagai salah satu novel Best Seller. Apa yang menarik sebenranya?

Kisahnya berputar di kehidupan seorang tokoh bernama Khoirul Azzam. Seorang pemuda sederhana, tampan, kharismatik, soleh, cerdas dan berkemauan keras. Ia menempuh pendidikan s1 di Al-Azhar, Cairo Mesir. Ia menyelesaikan pendidikannya dengan tersendat bahkan hampir 9 tahun sebab ia harus bekerja untuk menghidupi keluarganya di Indonesia. Tokoh Azzam memang digambarkan sebagai tulang punggung. Di Mesir sendiri, ia dikenal sebagai tukang tempe. Karena memang pekerjaanya adalah membuat tempe di Mesir untuk mendapatkan uang. Janggal atau unik? Begitulah, kadang kisah yang tidak runut dengan nalar sangat digemari pembaca!

Sinopsis Novel Salah Asuhan

Penulis: Abdul Muis
Penerbit: Balai Pustaka
Tahun Pertama terbit: 1928
Jumlah Halaman: 273 



Novel ini dianggap sebagai karya monumental terbaik dalam bidang sastra Indonesia yang memulai babak modern. Dahulu novel Salah Asuhan ini sempat ditolak diterbitkan oleh Balai Pustaka dan kemudian ditulis kembali dengan menampilkan karakter Eropa yang baik pada jaman itu. Memang saat itu Balai Pustaka hanya mengijinkan buku “putih” untuk dicetak. Yakni buku yang tidak ada muatan pemberontakan dan haruslah memakai bahasa Melayu yang formal. Bagaimana kisah dalam Salah Asuhan dimulai? Sederhana saja, kisah cinta antara dua anak manusia, Corrie Du Bussee dengan seorang pemuda Minang bernama Hanafi.

Kisah cinta mereka penuh intrik pun konflik sebab pada faktanya Corrie adalah bagian dari keangungan Eropa, meski ibunya seorang pribumi. Dan Hanafi sendiri adalah pemuda biasa yang berasal dari Solok. Saat itu, tabu untuk menyatukan seorang Eropa dan Pribumi. Meski Corrie paham ia juga menaruh hati pada sahabatnya, Hanafi. Namun pertentangan hebat dalam dirinya membuat ia meninggalkan Solok dan berangkat ke Betawi untuk melanjutkan pendidikannya. Hanafi sangat terpukul. Ia terluka dan rapuh. Ia mengurung dirinya, tidak berminat lagi pada aktifitas manusia semacam makan dan minum. Ia berubah menjadi seseorang yang acuh pada lingkungan, kurus, ceking layaknya seseorang yang diserang penyakit ganas.

Sinopsis Novel Sitti Nurbaya : Kasih Tak Sampai


Penulis: Marah Rusli
Penerbit: Balai Pustaka
Tahun Pertama terbit: 1922
Jumlah Halaman: 291 




Novel ini boleh jadi merupakan salah satu karya terbesar anak bangsa bahkan sampai saat ini. Harus diakui bahwa Marah Rusli telah menyusupkan karyanya bahkan ke dalam sistem budaya bangsa Indonesia. Anda tentu mengerti jika orang-orang berkata “Jangan seperti Sitti Nurbaya” atau “Aku bukan Sitti Nurbaya”. Tokoh Sitti Nurbaya juga kisahnya memang melekat erat dalam benak masyarakat Indonesia. Ia seolah menjadi simbol abadi kasih yang terpaksa, kasih yang tak sampai, kasih yang penuh pertentangan keluarga. Pernah membaca novel apik ini?

Patut disayangkan jika Anda belum pernah melahap abjad demi abjad dalam buku ini. Kisahnya klasik memang, tentang cinta remaja tokoh Sitti Nurbaya dengan seorang pemuda minang bernama Samsulbahri. Sitti Nurbaya sendiri merupakan anak dari seorang bangsawan Baginda Sulaiman sementara itu Samsulbahri adalah anak pembesar bernama Sutan Mahmud Syah. Mereka saling mencintai diam-diam. Pengakuan baru muncul saat Samsulbahri hendak pergi ke Batavia untuk menuntut ilmu. Mereka menghabiskan waktu lama berdua di perbukitan dan saat hendak berpisah Samsulbahri mencium Sitti Nurbaya di depan rumahnya. Hal ini tertangkap oleh ayah Sitti Nurbaya yang seketika berang. Demikian pula dengan masyarakat sekitar. Samsulbahri kemudian dikejar dan keluar dari Padang menuju Batavia.

Sinopis Novel Layar Terkembang

Penulis: Sutan Takdir Alisjahbana
Penerbit: Balai Pustaka
Tahun Pertama terbit: 1937
Jumlah Halaman: -


Novel ini merupakan salah satu karya sastra terbaik anak negeri. Ia merupakan gerbang menuju dunia sastra yang modern. Bagi sebagian orang, novel ini bahkan dianggap sebagai saski sejarah berkembangnya Bahasa Indonesia dan juga pergolakan pemikiran menuju keterbukaan utamanya bagaimana memandang wanita dalan strata sosial masyarakat Indonesia. Novel ini memang menceritakan dua orang wanita yang bertalian darah, bernama Tuti dan Maria. Mereka kakak beradik, wanita yang menjadi simbol “kemerdekaan” di jamannya. Novel ini termasuk pembaharu sebab pada tahun 1936, wanita masih dikungkung oleh budaya dan stigma dalam kehidupan sosial. Novel ini berusaha mendobrak hal tersebut melalui sastra.

Sinopsis Novel Azab Dan Sengsara


Sinopsis Novel Azab Dan Sengsara
Penulis: Merari Siregar
Penerbit: Balai Pustaka
Tahun Pertama Terbit: 1920
Jumlah Halaman:


Novel yang satu ini bisa dikategorikan novel klasik terbitan Balai Pustaka. Ia menandai zaman dimana sastra Indonesia masih didominasi penggunaan bahasa melayu yang kental. Adapun tema umum novel yang satu ini adalah kehidupan percintaan seorang gadis yang pernikahannya tidak membawa pada hidup yang bahagia tetapi justru pada kesengsaraan. Tokoh sentral dalam kisah cinta ini bernama Mariamin dan Aminu’ddin. Keduanya berkerabat dekat tetapi berbeda nasib. Aminu’ddin merupakan anak kepala kampong, seorang bangsawan yang kaya raya dan disegani banyak orang. Sementara itu Mariamin tumbuh di lingkungan keluarga yang miskin. Sejak kecil keduanya sudah berkenalan dan bermain bersama. Beranjak dewasa, Aminu’ddin dan Mariamin merasakan getaran cinta yang kuat. Aminu’ddin berjanji akan menikahi Mariamin. Niatnya ini diutarakan pada ibu dan ayahnya, Baginda Diatas. Sang ibu setuju sebab ia menganggap Mariamin masih keluarganya dan dengan menikahkannya dengan Aminu’ddin, ia bisa menolong kemiskinan gadis itu. Namun, pendapat berbeda datang dari ayah Aminu’ddin yakni Baginda Diatas. Ia diam-diam tidak menyetujui rencana Aminu’ddin sebab ia beranggapan pernikahan tersebut tidak pantas dan akan menurunkan derajat bangsawannya.

Sinopsis Novel 5 Cm

                                                                             Penulis: Dhonny Dirghantoro 

Sinopsis Novel 5 Cm Penerbit: PT. Grasindo
Jumlah Halaman: 381
Tahun Pertama Terbit: 2005 



Buku ini secara garis besar bercerita mengenai persahabatan dan nasionalisme. Banyak di antara kita yang beranggapan nasionalisme adalah perkara yang pelik. Melalui 5 Cm, kita diajak “bermain-main” dengan rasa cinta pada negeri ini secara sederhana melalui kelima sahabat yang menjadi tokoh utama novel besutan penulis muda, Donny Dirghantoro. Novel ini dibuka dengan perkenalan masing-masing tokoh yaitu Arial, Zafran, Genta, Riani dan Ian. Dengan cerdas, sang penulis merekatkan karakter kuat pada masing-masing tokoh. Hal ini yang membuat 5 Cm unggul dari novel lain. Jika secara umum pada permulaan novel kita dibiarkan menebak seperti apa karakter para tokoh, maka di dalam 5 cm, kita tidak dibiarkan menebak sebab karakter tokoh sudah terbaca kuat di halaman awal.

Kelima tokoh utama ini telah berada dalam lingkar persahabatan selama kurang lebih 7 tahun. Hingga suatu saat mereka diliputi kebosanan. Kehidupan yang monoton membuat mereka berpikir untuk berpisah selama 3 bulan. Dalam masa “berpisah tersebut”, mereka tidak diperkenankan melakukan komunikasi dalam bentuk apapun. Dalam kurun 3 bulan tersebutlah, mereka ditempa dengan hal baru. Dengan rasa rindu yang saling menyilang. Tentang tokoh Riani yang mencintai salah satu sahabatnya. Tentang Zafran yang merindui adik Arial, sahabatnya sendiri. Tentang Genta yang memilih mengagumi Riani dengan diam. Dan masih banyak lagi lainnya. Sampai pada bagian ini, konsep nasionalisme masih blur. 

Sinopsis Novel Laskar Pelangi


Penulis: Andrea Hirata
Penerbit: Bentang Pustaka
Tahun Pertama terbit: 2005
Jumlah Halaman: 529


Novel berjudul Laskar Pelangi ini adalah novel pertama dari serangkaian tetralogi milik Andrea Hirata. Buku lanjutan Laskar Pelangi ini, berturut-turut adalah Sang Pemimpi, Endesor. serta Maryamah Karpov. Laskar Pelangi sendiri telah menjadi buku sastra terlaris sepanjang sejarah perbukuan di Indonesia. Dan perkembangan terakhirnya, novel apik ini telah diterbitkan di berbagai benua dalam berbagai bahasa. Apa yang menarik dari novel Laskar Pelangi ini?

Secara garis bersar, novel ini bercerita kehidupan kanak-kanak beberapa bocah di Belitong. Andrea Hirata memulainya dengan kisah miris dunia pendidikan di Indonesia dimana sebuah sekolah yang keurangan murid hendak ditutup. Sekolah tersebut adalah SD Muhammadiyah di Gantung Belitung Timur. Namun, karena murid yang terdaftar genap 10, sekolah dengan bangunan seadanyatersebut tetap diijinkan beraktifitas seperti biasanya. Ke-sepuluh murid tersebut adalah para laskar pelangi. Nama yang diberikan guru mereka bernama Bu Mus, oleh karena kegemaran mereka terhadap pelangi. Siapa saja mereka?

Tokoh dalam novel ini adalah Ikal, Lintang, Sahara, Mahar, A Kiong, Syahdan, Kucai, Borek, Trapani, dan juga Harun. Mereka adalah sahabat yang kisahnya memesona dunia lewat tangan dingin sang penulis. Buku laskar pelangi bercerita keseharian mereka di sekolah dan di lingkungan sosial. Mereka adalah anak-anak desa dengan tekad luar biasa. Perjalanan mereka dipenuhi kejadian yang tak terduga. Secara perlahan mereka menemukan keunggulan ddalam diri dan persahabatan. Ini mungkin yang menjadi titik fokus Andrea Hirata. Ia juga piawai menyisip komedi dalam kisah ini. 

Tari Banjar Kemuning

Tari Banjar Kemuning diciptakan oleh Agustinus,S.Sn. Tari ini mengambil inspirasi dari sebuah desa yang terletak di wilayah Sidoarjo, Jawa Timur yaitu Desa Banjar Kemuning. Desa ini adalah desa pesisir dimana masyarakatnya menggantungkan hidup sebagai nelayan. Tarian ini menggambarkan kehidupan para istri nelayan yang tegar, kuat, namun juga luwes menghadapi sulitnya hidup ketika ditinggal para suaminya berlayar. Selalu memanjatkan doa kepada Yang Maha Kuasa dalam kesehariannya.
Kostum Tari Banjar Kemuning Terdiri dari rok yang bisa melebar dan atasan tali leher serta cunduk melintang di atas sanggul kepala. Sekilas terlihat seperti tata rambut ala budaya china. Tari ini juga menggunakan gongseng seperti Remo. Warna kostum yang original adalah warna biru-kuning seperti tampak pada foto di atas. Namun kini telah ada modifikasi dengan warna-warna lain seperti Pink dan Ungu.  Dibandingkan dengan tari-tari lainnya, tari Banjar Kemuning tampak minim dengan aksesoris seperti kalung dan gelang, namun mungkin inilah ciri khas untuk menggambarkan kesederhanaan masyarakat Banjar Kemuning dan dengan menambahkan gongseng, menambah kesan kekuatan dalam setiap langkah kaki seperti yang tergambar dalam tari Remo.

Tari Gambyong

Mungkin masih ada beberapa orang yang mengenal nama tari Gambyong sebagai sebuah tarian dari Jawa Tengah yang disuguhkan di acara-acara resmi dan bahkan istana. Tapi tahukah anda bahwa Tari Gambyong mulanya adalah tarian rakyat, bukan tari istana? Berikut ini adalah ulasan tentang Tari Gambyong.
Tari Gambyong merupakan sejenis tarian pergaulan di masyarakat. Saat ini, Tari Gambyong menjadi suatu tarian yang disajikan untuk menyambut tamu atau mengawali suatu resepsi perkawinan. Ciri khas pertunjukkan Tari Gambyong, sebelum dimulai selalu dibuka dengan gendhing Pangkur. Tariannya terlihat indah dan elok apabila si penari mampu menyelaraskan gerak dengan irama kendang dan gending. Sebab, kendang itu biasa disebut otot tarian dan pemandu gendhing.
Konon Tari Gambyong tercipta berdasarkan nama seorang penari jalanan (tledhek) yang bernama si Gambyong yang hidup pada zaman Sinuhun Paku Buwono IV di Surakarta (1788-1820). Penari ini juga disebutkan dalam buku “Cariyos Lelampahanipun” karya Suwargi R.Ng. Ronggowarsito (1803-1873) yang mengungkapkan adanya penari ledhek yang bernama Gambyong yang memiliki kemahiran dalam menari dan kemerduan dalam suara sehingga menjadi pujaan kaum muda pada zaman itu. Sosok penari ini dikenal sebagai seorang yang cantik jelita dan memiliki tarian yang cukup indah. Tak heran, dia terkenal di seantero Surakarta dan terciptalah nama Tari Gambyong.
Pada zaman Surakarta, instrumen pengiring tarian jalanan dilengkapi dengan bonang dan gong. Gamelan yang dipakai biasanya meliputi gender, penerus gender, kendang, kenong, kempul, dan gong. Semua instrumen itu dibawa ke mana-mana dengan cara dipikul.
Umum dikenal di kalangan penabuh instrumen Tari Gambyong, memainkan kendang bukanlah sesuatu yang mudah. Pengendang harus mampu jumbuh dengan keluwesan tarian serta mampu berpadu dengan irama gendhing. Maka tak heran, sering terjadi seorang penari Gambyong tidak bisa dipisahkan dengan pengendang yang selalu mengiringinya. Begitu juga sebaliknya, seorang pengendang yang telah tahu lagak-lagu si penari Gambyong akan mudah melakukan harmonisasi.
Gerak tari
Koreografi tari Gambyong sebagian besar berpusat pada penggunaan gerak kaki, tubuh, lengan dan kepala. Gerak kepala dan tangan yang halus dan terkendali merupakan spesifikasi dalam tari Gambyong. Arah pandangan mata yang bergerak mengikuti arah gerak tangan dengan memandang jari-jari tangan, menjadikan faktor dominan gerak-gerak tangan dalam ekspresi tari Gambyong. Gerak kaki pada saat sikap beridiri dan berjalan mempunyai korelasi yang harmonis.
Sebagai contoh, pada gerak srisig (berdiri dengan jinjit dan langkah-langkah kecil), nacah miring (kaki kiri bergerak ke samping, bergantian atau disusul kaki kanan diletakkan di depan kaki kiri, kengser (gerak kaki ke samping dengan cara bergeser/posisi telapak kaki tetap merapat ke lanati). Gerak kaki yang spsifik pada tari Gambyong adalah gerak embat atau entrag, yaitu posisi lutut yang membuka karena mendhak bergerak ke bawah dan ke atas.
Penggarapan pola lantai pada tari Gambyong dilakukan pada peralihan rangklaian gerak, yaitu pada saat transisi rangkaian gerak satu dengan rangkaian gerak berikutnya. Sedangkan perpindahan posisi penari biasanya dilakukan pada gerak penghubung, yaitu srisig, singket ukel karana, kengser, dan nacah miring. Selain itu dilakukan pada rangkaian gerak berjalan (sekaran mlaku) ataupun gerak di tempat (sekaran mandheg).
Kostum
Pakaian tari Gambyong mempunyai kekhasan yang tidak didapati oada jenis-jenis tari tradidional Jawa yang lain. Perincian dandananan tari Gambyong adalah:
1. Bagian bawah kain yang di ‘wiru’ (dilipat tumpuk) seperti dalam penggunaan sehari-hari,
2. torso dililit dengan kemben (kain dada yang disebut angkin), corak pelangi, dada bagian atas terbuka,
3. sedang sampur (selendang) disandangkan melalui salah satu bahu,
4. rambut dengan gelung biasa tetapi diberi hiasan, yaitu cunduk mentul (kembang goyang) di bagian atas
5. dan cunduk jungkat (sisir setengah bulat yang berhias bunga melati), di atas ubun-ubun,
6. serta untaian bunga yang dipasang pada gelung dan terjurai sampai ke bahu pada salah satu sisi;
7. kecuali itu juga didkenakan perhiasan-perhiasan biasa seperti subang, gelang dan kalung, baik kalaung logam mapun kalung untaian bunga.
Sedyawati, Edi. (1984), “Gambyong: Menurut Serat Cabalong dan Serat Centini” dalam Tari, Pustaka Jaya: Jakarta. Hal. 130.

Tari Yapong

Mungkin masih banyak orangberpikir atau mengira bahwa Tari Yapong adalah tari dari Jawa Barat karena namanya yang terdengar identik dengan Jaipong. Dan ketika ada yang menonton dan mendengar musiknya yang dimainkan, ada yang berpikir tari dari Bali.
Tari Yapong adalah tari Kreasi BETAWI dan menjadi khas tari kreasi DKI Jakarta. Tari ini diciptakan oleh Bagong Kussudiarjo dengan terlebih dahulu melakukan survey terhadap keadaan sosial masyarakat Betawi. Tari Yapong merupakan suatu tari gembira dengan gerakan yang dinamis dan erotis. Dalam adegan tersebut dipertunjukkan suasana gembira menyambut kemenangan Pangeran Jayakarta. Adegan ini dinamai Yapong dan tidak mengandung arti apapun. Namun istilah Yapong ini lahir dari bunyi lagunya ya, ya, ya, ya, yang dinyanyikan artis pengiringnya serta suara musik yang berkesan pong, pong, pong, sehingga lahirlah “ya-pong” dan berkembang menjadi Yapong.
Asal Mula Penciptaan
Asal usul tari yapong pada waktu itu ada acara peringatan HUT Kota Jakarta ke-450 pada tahun 1977. Pada saat itu, Dinas Kebudayaan DKI menyiapkan sebuah pergelaran tari massal yang spektakuler dengan mempergelarkan cerita . perjuangan Pangeran Jayakarta. Pergelaran berbentuk sendratari ini dipercayakan penggarapannya kepada seniman Bagong Kussudiarjo. Untuk mempersiapkan pergelaran itu, Bagong mengadakan penelitian selama beberapa bulan mengenai kehidupan masyarakat Betawi melalui perpustakaan, film, slide maupun langsung pada masyarakat Betawi. Akhirnya pergelaran tari ini berhasil dipentaskan pada tanggal 20 dan 21 Juni 1977 di Balai Sidang Senayan. Pementasannya didukung 300 orang artis dan musikus. Pusat Latihan Tari (PLT) Bagong Kussudiarjo dan Dinas Kebudayaan DKl Jakarta seusai pementasan menggubah tari Yapong dari bentuk sendratari dan mengembangkannya sebagai tarian lepas.
Adapun corak pakaian yang dikenakan para penarinya, merupakan pengembangan pakaian tari Kembang Topeng Betawi. Tampak jelas bentuk serta ragam hias tutup kepala serta selempang dadanya, yang disebut toka-toka. Tari Yapong diwarnai oleh tari rakyat Betawi, kemudian diolah dengan unsur-unsur tari pop, antara lain unsur tari daerah Sumatera. Karena kesenian Betawi dipengaruhi oleh unsur kesenian Tionghoa, maka dalam tari Yapong juga terdapat unsur kesenian Tionghoa, misalnya dalam kain yang dipakai oleh para penari terdapat motif-motif naga dengan warna merah menyala. Alat musik yang digunakan saat tarian ini dipergelarkan adalah campuran antara Betawi, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Setelah menjadi tarian lepas, dalam tarian tersebut. DKl Jakarta memanfaatkan instrumen Rebana Biang, Rebana Hadroh, dan Rebana Ketimpring. Dengan demikian tari Yapong merupakan garapan kreasi baru yang bertolak dari unsur-unsur gerak tradisional Betawi.

Tari Jaipong

 Tari Jaipong, namanya sangat terkenal. Hampir semua orang tau bahwa tari Jaipong adalah tari khas Jawa Barat yang gerakannya meliuk-liuk dan mengandalkan egolan pantat yang banyak. Selain karena musiknya, terutama kendang yang juga sering dimasukkan dalam musik dangdut, sedikit gerakan-gerakan jaipong sering dilakukan oleh para penyanyi dangdut dan penari latarnya.
Tari Jaipong adalah sebuah tarian yang lahir dari kreativitas seorang seniman Berasal dari Bandung, yaitu Gugum Gumbira. Antusiasnya pada kesenian rakyat yang seperti Ketuk Tilu menjadikannya mengetahui dan mengenal betul perbendaharan pola-pola gerak tari tradisi yang ada pada Kliningan/Bajidoran atau Ketuk Tilu. Gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak mincid dari beberapa kesenian di atas cukup memiliki inspirasi untuk mengembangkan tari atau kesenian yang kini dikenal dengan nama Jaipongan. Sebagai tarian pergaulan, tari Jaipong berhasil dikembangkan oleh Seniman Sunda menjadi tarian yang memasyarakat dan sangat digemari oleh masyarakat Jawa Barat (khususnya), bahkan populer sampai di luar Jawa Barat.
Tari Jaipongan sebenarnya tak hanya akan mengingatkan orang pada sejenis tari tradisi Sunda yang atraktif dengan gerak yang dinamis. Tangan, bahu, dan pinggul selalu menjadi bagian dominan dalam pola gerak yang lincah, diiringi oleh pukulan kendang. Terutama pada penari perempuan, seluruhnya itu selalu dibarengi dengan senyum manis dan kerlingan mata. Inilah sejenis tarian pergaulan dalam tradisi tari Sunda yang muncul pada akhir tahun 1970-an yang sampai hari ini popularitasnya masih hidup di tengah masyarakat.
Asal-Usul
Sebelum bentuk seni pertunjukan ini muncul, ada beberapa pengaruh yang melatarbelakangi bentuk tari pergaulan ini. Di Jawa Barat misalnya, tari pergaulan merupakan pengaruh dari Ball Room, yang biasanya dalam pertunjukan tari-tari pergaulan tak lepas dari keberadaan ronggeng dan pamogoran. Ronggeng dalam tari pergaulan tidak lagi berfungsi untuk kegiatan upacara, tetapi untuk hiburan atau cara gaul. Keberadaan ronggeng dalam seni pertunjukan memiliki daya tarik yang mengundang simpati kaum pamogoran. Misalnya pada tari Ketuk Tilu yang begitu dikenal oleh masyarakat Sunda, diperkirakan kesenian ini populer sekitar tahun 1916. Sebagai seni pertunjukan rakyat, kesenian ini hanya didukung oleh unsur-unsur sederhana, seperti waditra yang meliputi rebab, kendang, dua buah kulanter, tiga buah ketuk, dan gong. Demikian pula dengan gerak-gerak tarinya yang tidak memiliki pola gerak yang baku, kostum penari yang sederhana sebagai cerminan kerakyatan.
Seiring dengan memudarnya jenis kesenian di atas, mantan pamogoran (penonton yang berperan aktif dalam seni pertunjukan Ketuk Tilu / Doger / Tayub) beralih perhatiannya pada seni pertunjukan Kliningan, yang di daerah Pantai Utara Jawa Barat (Karawang, Bekasi, Purwakarta, Indramayu, dan Subang) dikenal dengan sebutan Kliningan Bajidoran yang pola tarinya maupun peristiwa pertunjukannya mempunyai kemiripan dengan kesenian sebelumnya (Ketuk Tilu / Doger / Tayub). Dalam pada itu, eksistensi tari-tarian dalam Topeng Banjet cukup digemari, khususnya di Karawang, di mana beberapa pola gerak Bajidoran diambil dari tarian dalam Topeng Banjet ini. Secara koreografis tarian itu masih menampakan pola-pola tradisi (Ketuk Tilu) yang mengandung unsur gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak mincid yang pada gilirannya menjadi dasar penciptaan tari Jaipongan. Beberapa gerak-gerak dasar tari Jaipongan selain dari Ketuk Tilu, Ibing Bajidor serta Topeng Banjet adalah Tayuban dan Pencak Silat.

Tari Bedhaya Ketawang (Jawa Tengah)

Bedhaya berasal dari bahasa Sanskerta budh yang berarti pikiran atau budi. Dalam perkembangannya kemudian berubah menjadi bedhaya atau budaya. Penggunaan istilah tersebut dikarenakan tari bedhaya diciptakan melalui proses olah fikir dan olah rasa. Pendapat lain menyatakan bahwa bedhaya berarti penari kraton, sedangkan ketawang berarti langit atau angkasa. Jadi bedhaya ketawang berarti tarian langit yang menggambarkan gerak bintang-bintang, sehingga gerakan para penarinya sangat pelan.
Tari Bedhaya Ketawang dipercaya merupakan reaktualisasi percintaan Kanjeng Ratu Kidul dengan Panembahan Senopati (raja pertama Dinasti Mataram Islam). Konon, tari ini diciptakan oleh Kanjeng Ratu Kidul bersama Panembahan Senopati. Setelah Panembahan Senopati mengikat janji dengan Kanjeng Ratu Kidul, ia meminta Kanjeng Ratu Kidul datang ke Kraton Mataram untuk mengajarkan tari Bedhaya Ketawang kepada penari-penari kesayangan Panembahan Senapati. Kanjeng Ratu Kidul menyanggupi permintaan tersebut dan setiap hari Anggara Kasih (Selasa Kliwon) ia hadir di Kraton Mataram untuk mengajarkan tarian tersebut. Selain itu busana dan tata rias penari Bedhaya Ketawang pun diyakini sebagai ciptaan Kanjeng Ratu Kidul.
Berdasarkan kepercayaan tersebut, maka ketika tari Bedhaya Ketawang hendak dipagelarkan harus meminta ijin kepada Kanjeng Ratu Kidul sebagai pemilik tari. Untuk itu dilaksanakan ritual caos dhahar, yang merupakan manifestasi suatu kebaktian dan usaha untuk berkomunikasi dengan roh halus atau dunia gaib. Caos dhahar dilaksanakan 5 kali, yaitu pertama menghadap ke selatan ditujukan kepada Kanjeng Ratu Kidul, lalu menghadap ke utara untuk Bathari Durga, menghadap ke barat untuk Kanjeng Ratu Sekar Kedhaton, dan terakhir kembali menghadap ke selatan untuk berpamitan kepada Kanjeng Ratu Kidul. Ritual tersebut dilakukan dengan harapan Kanjeng Ratu Kidul akan berkenan hadir dan turut terlibat baik dalam latihan maupun pagelaran yang akan dilaksanakan.
Raja-raja Dinasti Mataram Islam terutama Panembahan Senopati dan Sultan Agung sering dihubungkan dengan Kanjeng Ratu Kidul, baik dalam bentuk cerita lisan maupun babad. Hal tersebut tidak lepas dari upaya legitimasi kekuasaan para raja tersebut. Dengan menghubungkan diri dengan tokoh mistik yang sangat dihormati, maka seorang raja akan memperoleh legitimasi yang kuat dan meminimalkan kemungkinan adanya pemberontakan.

Remo -First Version-

Tari Remo atau juga disebut Ngremo sebagai sebuah tarian tradisional, telah dikenal secara luas sebagai tarian khas Jawa Timur. Tari ini pada masa kini dipertunjukkan sebagai tarian pembuka atau selamat datang pada berbagai acara.
Telah banyak juga yang membahas bahwa tari Ngremo ada 2 gaya yaitu Gaya Suroboyo-an dan gaya Jombang-an. Manakah versi yang paling awal hadir dan menjadi ikon Jawa Timur?
Berikut ini adalah ulasan tentang Ngremo, versi paling awal.
Pendahuluan
Remo (Ngremo) merupakan salah satu bentuk tari tradisional yang sudah cukup dikenal oleh kebanyakan orang di Jawa Timur maupun di wilayah lain. Meskipun tari Ngremo sudah sangat sering ditampilkan dalam berbagai kesempatan di luar panggung tradisional, sementara ini juga masih banyak pula yang belum faham tentang isi tari Ngremo. Oleh karena itu tafsir tentang tari Ngremo menjadi simpang siur, bahkan ada yang menyebutnya bahwa tari Ngremo adalah tari kepahlawanan, padahal nilai-nilai koreografinya, dari aspek motif gerak tari, struktur koreografi hingga kesan musikalnya sama sekali tidak ada sentuhan tentang kepahlawanan. 
Sentuhan kepahlawanan dalam kesenian Ludruk itu sebenarnya terletak pada kidungan yang digunakan oleh pelawak, yaitu : pegupon omahe dara, melok Nipon awak tambah sengsara, artinya pegupon rumah burung merpati, ikut Nipon badan tambah sengsara. Kidungan ini kali pertama dikumandangkan oleh cak Durasim salah seorang pemain lawak dalam Ludruk di Surabaya, saat itu sekitar tahun 1927 bersamaan dengan adanya upaya penggarapan Ludruk Besut yang dikolaborasi dengan tonil sehingga munculah Sandiwara Ludruk, pada saat bersamaan dengan adanya masa pergerakan, sandiwara ludruk dimanfaatkan sebagai media propaganda untuk menyuarakan hati rakyat dalam spirit pergerakan anti penjajahan.
Oleh karena itu berkembang informasi yang sangat popular di kalangan seniman Ludruk, bahwa pada saat penjajahan Jepang saat itu, cak Durasim sering keluar masuk penjara tahanan Jepang,
Pada tahun 1975 pada saat tari Ngremo sering ditampilkan di Istana Negara untuk acara peringatan Hari Kemerdekaan RI ataupun acara penyambutan tamu, petugas dari Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Timur membuatkan sinopsis dengan acuan tari Ngremo sebagai tari kepahlawanan. Pendekatan ini sangat tidak tepat, bila ditinjau dari fungsi tari Ngremo dalam pertunjukan Ludruk maupun dalam pertunjukan wayang purwa jawa timuran dan dalam kesenian tandhakan sentuhan nilai kepahlawanan itu sama sekali tidak ada, apalagi bila ditinjau dari koreografi dan symbol-simbol gerak tarinya, yang sangat menonjol dalam penyajian adalah kesan gagah untuk ngremo putra dan kesan halus cakrak untuk ngremo putri. Dengan demikian identifikasi tentang tari Ngremo sebagai tari kepahlawanan perlu dipertanyakan keabsahannya, meskipun hal tersebut pernah menjadi isu yang dimunculkan untuk dapatnya menampilkan tari Ngremo dalam acara dimaksud, ini adalah pemaksaan dan sekaligus merusak konsep tari Ngremo itu sendiri.(Tri Broto)

Makna Gerak Tari Remo (Ngremo)

Tari Ngremo sebagai sebuah ikon tari tradisional Jawa Timur telah dikenal luas dan sangat umum dipertunjukkan sebagai tari pembuka atau tari selamat datang dalam berbagai acara.
Tari Ngremo adalah hasil penggabungkan ragam gerak tari Besut dengan ragam gerak tari Klana yang saat itu tari Klana (menggunakan topeng) sedang ngamen di Sidoarjo (Marsudi Utomo, 1977) . Beberapa keragaman gerak tari Ngremo mirip dengan beberapa ragam gerak tari yang ada pada tari Klana Sabrang (tokoh Sewandana ataupun tokoh Basunanda). Beberapa ragam gerak tari hasil dari penggabungan antara ragam gerak tari Besut dan ragam gerak tari Klana dapat disebutkan antara lain sebagai berikut : gedrug, kipatan sampur, gendewa, ngore rekmo, nebak bumi, tatasan, ceklekan, tranjalan, tepisan, nglandak, kencak, klepatan, telesik, bumi langit.
GEDRUG
Sebagai symbol manusia mulai mengenal bumi tempat ia dilahirkan dan mengarungi kehidupan. Gedrug adalah gerakan kaki (terpusat pada hentakan tumit kanan) menghentak bumi, sebagai pelambang kesadaran manusia atas daya hidup yang ada di bumi, bahwa bumi sebagai sumber hidup yang perlu dipahami adanya. KIPATAN SAMPUR Merupakan symbol dari perlindungan diri, sampur sebagai alat untuk menjauhkan diri dari segala pengaruh negative atau pengaruh buruk. Adapula yang mengartikan bahwa kipatan sampur sebagai symbol membuang hal yang buruk atau negative.

GENDEWA
Sebagai symbol melajunya anak panah yang sedang dilepaskan dari busur. Digambarkan bahwa gerak langkah manusia yang secepat anak panah sedang dilepas dari busurnya. Makna lain yang tersirat dalam ragam gerak gendewa ini adalah bahwa dalam melaksanakan kehidupan ini, manusia berupaya melepaskan pengalamannya untuk diturunkan kepada orang lain. Adapula yang mengartikan tentang symbol kewaspadaan seseorang terhadap zat-zat atau berbagai pengaruh yang ada di sekitarnya.

Tari Eblas

Versi pertama Eblas
Versi pertama tari Eblas

Tari Eblas Versi kini

Tari EBLAS adalah tari kreasi tradisional yang menceritakan tentang gadis-gadis madura yang cantik, feminin, luwes, lincah dan ceria.
Tari Eblas awal diciptakan berangkat dari ide keberadaan Topeng sebagai sebuah karya seni unik di Jawa Timur. Tari ini mengangkat seni Jawa-Madura yang dilahirkan dalam iklim budaya Surabaya.
Arif Rofiq menciptakan tari Eblas sekitar tahun 1990-an dengan konsep koreografi menggunakan topeng. Namun seiring perkembangan jaman, banyak penari yang sangat jarang mengenakan topengnya sehingga menonjolkan wajahnya.
Jadi tari Eblas dengan topeng -red: Topeng Eblas- bukanlah suatu inovasi baru dari tari Eblas tetapi justru adalah asal mula tari Eblas diciptakan.
Kostum tari Eblas sangat bervariasi, namun intinya adalah pakaian khas bernuansa madura. Seperti: kebaya madura, sewek/rok dengan batik madura, cemol madura, dan gelang kaki.

Tari Lenggang Surabaya

Tari Lenggang Surabaya adalah sebuah tari kreasi yang diciptakan oleh Dimas Pramuka Admaji untuk mengangkat kesenian tradisi Surabaya. Berangkat dari berbagai jenis kesenian tradisi seperti Tanda’an/Tayub dan Sandur Madura yang berada di Surabaya dan sekitarnya, maka pada tahun 1995, Dimas Pramuka Admaji menciptakan tari Lenggang surabaya atas pesanan dari Walikota Surabaya pada saat itu bahwa Surabaya perlu adanya  tari penyambut tamu. Tanggal 31 Mei 1995 tari Lenggang Surabaya pertama kali di pentaskan/dipergelarkan pada acara resepsi Hari Jadi kota Surabaya di kediaman Walikota Jl. Sedap malam Surabaya.

Pentingnya Olah Tubuh Bagi Penari

Kesiapan tubuh secara fisik bagi seorang penari sangat vital keberadaannya untuk melakukan aktifitas gerak tari. Keterampilan tari yang dimiliki dapat dibentuk melalui kesiapan organ-organ tubuh (fisik) yang akan digunakan untuk melakukan gerak. Untuk melakukan gerak tari dengan terampil perlu adanya kesiapan fisik yang prima. Kondisi ini dapat dicapai apabila seorang penari dengan sadar melakukan kesiapan-kesiapan seluruh organ tubuh dengan rutin (continue). Dengan arti kata lain, bahwa secara sadar seorang penari harus melakukan pengolahan gerak tubuh secara merata dan sempurna.

Pengertian pengolahan tubuh bagi seorang penari atau sering disebut dengan olah tubuhadalah suatu kegiatan manusia mengolah tubuh yang dengan sengaja menjadikan barang mentah menjadi barang jadi, sehingga siap untuk dipergunakan. Kegiatan ini mengandung maksud yaitu usaha mempersiapkan organ tubuh dalam keadaan stabil (tetap/normal) menjadi kondisi yang labil (lentur/mudah bergerak). Perkataan olah tubuh menunjukkan bahwa tekanan aktivitas pada pengolahan tubuh manusia seutuhnya meliputi jiwa dan raga, yang menjadi satu kesatuan (Sumedi, 1:86).

Olah tubuh bagi seorang penari adalah suatu bentuk aktivitas yang dilakukan dengan jalan melakukan susunan latihan yang teratur meliputi otot-otot, persendian, dan seluruh organ tubuh agar selalu siap berfungsi bergerak dengan baik dan optimal serta diharapkan mampu menambah kualitas gerak.

Tips Fotografi: Memotret Air terjun

Air terjun merupakan subjek foto yang menarik dan sangat populer di kalangan fotografer pemandangan/landscape. Memotret air terjun membutuhkan teknik tertentu yaitu:

Setting kamera manual
Untuk mendapatkan foto air terjun yang mulus, kita membutuhkan shutter speed yang lambat, kurang lebih 1/4 detik sampai 2 detik. Semakin lama kita membuka shutter, semakin mulus air terjunnya.
Bukaan/aperture yang dipakai sebenarnya cukup kecil, contohnya f/11 atau f/16. Dengan bukaan sekecil itu, seluruh pemandangan akan terlihat tajam. Hindari bukaan yang terlalu kecil seperti f/22 atau f/32 karena kualitas foto akan berkurang karena difraksi lensa.
Untuk ISO, sebaiknya memakai ISO yang paling rendah, misalnya ISO 100 (sebagian besar kamera DSLR Canon) atau 200 (kamera DSLR Nikon) supaya mendapatkan kualitas foto yang optimal.

Kapan Menggunakan Filter Polarizer atau Filter CPL

Filter polarizer / CPL (circular polarizer) adalah filter yang agak membingungkan fotografer pemula karena hanya akan menimbulkan efek tertentu jika arah cahaya sesuai dengan posisi kamera, dan juga posisi putaran filter. Jadi seringkali saat memotret dengan filter polarizer, tidak ada bedanya dengan memotret tanpa filter. Kunci suksesnya adalah kita harus mengetahui kapan mengunakan dan tidak mengunakan filter ini.

Filter CPL bertujuan untuk mengurangi pantulan dan meningkatkan saturasi warna. Filter ini paling  efektif jika cahaya menyinari subjek foto dari sisi kiri atau kanan. Dengan kata lain arah cahaya tegak lurus 90 derajat dari posisi kamera. Filter CPL merupakan salah satu filter penting/wajib untuk fotografi pemandangan. Filter ini dapat membuat langit menjadi lebih biru tanpa editing, dan menghilangkan pantulan pada air dan kaca sehingga kita dapat melihat dasar danau/laut atau pemandangan dibalik kaca dengan jernih.
Dalam kasus dua foto dibawah ini, filter CPL saya gunakan untuk mengurangi pantulan cahaya dari dedaunan yang basah karena hujan seharian. Perhatikan dengan seksama perbedaan antara kedua foto ini.
Tanpa filter polarizer, sebagian besar daun memantulkan cahaya, dan warna hijau daun tidak cerah
Tanpa filter polarizer, sebagian besar daun memantulkan cahaya, dan warna hijau daun tidak cerah. ISO 100, f/16, 3 detik, 17mm. Gambar dibuat dengan tripod
Setelah filter polarizer dipasang, dan diputar sampai sesuai, pantulan cahaya pada daun berkurang banyak dan saturasi warna juga lebih tinggi.
Setelah filter polarizer dipasang, dan diputar sampai sesuai, pantulan cahaya pada daun berkurang banyak dan saturasi warna juga lebih tinggi. ISO 100, f/16, 8 detik, 17mm. kalau di kamera APS-C, sekitar 11 mm. Gambar dibuat dengan tripod

Mencegah Kondensasi / Pengembunan di Lensa

Saat lensa dipindahkan dari ruang yang panas ke dingin atau sebaliknya, ada kemungkinan lensa akan mengalami kondensasi atau berembun. Contoh umum yaitu saat kita keluar dari mobil yang ber-AC dingin ke luar mobil yang panas. Atau sebaliknya, saat kita membawa keluar kamera dan lensa kita dari tempat yang hangat seperti rumah ke luar ruangan yang lebih dingin dan lembab.

Lensa berembun berpotensi merusak lensa dan menimbulkan jamur
Lensa berembun berpotensi merusak lensa dan menimbulkan jamur

Berbagai Macam Teknik Fotografi

1. Depth of field (ruang tajam)
Hal-hal yang mempengaruhi ruang tajam:
-Jarak pemotretan (jauh=luas, dekat=sempit)
-Bukaan diafragma (kecil=luas, besar=sempit)
-Jarak fokus lensa /focal length (tele=sempit, wide=luas, normal=bisa diatur)
http://hermawayne.blogspot.com
Contoh foto dengan teknik depth of field

Extension Tube : Aksesoris untuk Fotografi Makro (Macro Photography)


Saat Anda memfokuskan sebuah lensa, semakin jauh lensa dari sensor gambar (image sensor) semakin dekat fokusnya. Tapi jarak antara lensa dan sensor terbatas, maka ada batasan seberapa dekat kita bisa memfokuskan lensa ke subjek foto.

Dengan menambahkan extension tube (tabung tambahan) antara lensa ke badan kamera, kita bisa menambah jarak antara lensa dan sensor gambar, sehingga dapat fokus lebih dekat daripada biasanya. Dengan kemampuan ini, subjek yang difoto terlihat semakin besar.
Tiga extension tube TTL+Autofocus untuk kamera DSLR Canon
Tiga extension tube TTL+Autofocus untuk kamera DSLR Canon
Extension tube ini berbentuk seperti tabung yang dalamnya bolong, tidak ada isinya. Biasanya memiliki beberapa ukuran, semakin besar/tebal tabungnya, semakin banyak ruang maka semakin besar perbesarannya. Jika ukuran extension sama dengan panjang fokal (focal length) lensa, Anda bisa mendapatkan perbesaran 1:1 seperti sebagian besar lensa makro. (Baca: Serba-serbi lensa makro).
Contohnya jika memakai lensa berjarak fokus 65 mm (jika memiliki lensa zoom, bisa di zoom ke 65mm), maka dengan menumpukkan ketiga tube (31+21+13mm) maka Anda akan mendapatkan perbesaran 1:1.

Daftar 10 Lensa Tertajam


Sebuah majalah fotografi Swedia menerbitkan artikel yang cukup menarik tentang lensa. Setelah mengetes hampir 20-30 tahun, didapatkan bahwa lensa yang tertajam (berdasarkan perhitungan MTF) selama ini antara lain seperti berikut:

  • Nikkor AF-S 14-24mm f/2.8 G ED
  • Nikkor AF-S VR 400mm f/2.8 G ED
  • Nikkor AF-S VR 200-400mm f/4 G ED
  • Nikkor AF 200mm f/4 D ED Micro
  • Canon TS-E 24mm f/3.5 L II
  • Canon EF 100mm f/2.8 L IS USM Macro
  • Canon EF 200mm f/2.0 L IS USM
  • Sigma 70mm f/2.8 EX DG Macro
  • Voigtländer APO Lanthar 90mm f/3.5
  • Carl Zeiss Distagon T * 18mm f/3.5 ZF
Nikkor AF-S 200-400mm f/4G, salah satu lensa zoom tertajam dengan harga kurang lebih Rp 65 juta
Dari daftar diatas ditemukan bahwa ada tiga lensa makro. Lensa-lensa makro biasanya memang sangat tajam untuk memunculkan detail foto subjek-subjek berukuran kecil. Kebetulan saya memiliki Sigma 70mm f/2.8 Macro yang biasanya saya pakai untuk foto produk,/makanan dan istri saya memiliki Canon EF 100mm f/2.8 L IS Macro untuk foto bunga dan serangga. Kedua lensa tersebut memang menghasilkan foto yang sangat tajam.
Yang cukup mengejutkan adalah adanya lensa zoom, yaitu Nikkor 14-24mm f/2.8G dan 200-400mm f/2.8G. Biasanya lensa zoom tidak setajam lensa fix, tapi mungkin karena perkembangan teknologi pembuatan lensa zoom saat ini yang mutakhir.
Yang mengherankan, tidak ada lensa Leica yang konon kabarnya membuat lensa-lensa fix yang tajam.
Di era fotografi digital, ketajaman maksimal sebenarnya bukan menjadi prioritas utama karena ketajaman dapat ditingkatkan melalui software olah digital. Dari pembicaraan dan membaca komentar teman-teman pembaca, saya temukan bahwa kebanyakan orang mementingkan fleksibilitas supaya tidak repot ganti lensa atau membawa lensa tambahan, maka itu lensa serba bisa seperti lensa sapujagat atau lensa zoom yang ada makronya lebih banyak yang diminati.

Membuat Efek Foto Infrared B&W melalui Adobe Lightroom


Untuk membuat foto infrared, cara yang paling populer yaitu kita perlu me-ngoprek (memodifikasi) kamera sehingga mampu menangkap cahaya infra merah. Cara ini agak mahal karena kamera yang dioprek hampir tidak mungkin dikembalikan lagi ke kondisi awal dengan baik. Biaya modifikasi kamera tergantung jenis kamera dan pengopreknya, biaya oprek biasanya berkisar dari 1.5-3 juta Rupiah. Kalau kamera saku mungkin bisa lebih rendah.

Cara yang kedua yaitu memakai filter infra merah yang dipasang di depan lensa. Kelemahan utamanya adalah filter ini pekat/gelap sekali sehingga jika memotret di kondisi cahaya yang kurang baik sangat sulit. Tripod seringkali harus digunakan untuk hasil foto yang maksimal.

Belajar Menggunakan Teknik Fokus Hyperfocal Distance


Memfokuskan lensa ke jarak hiperfokal (hyperfocal) memastikan bahwa 1/2 jarak dari jarak hiperfokal sampai tak terhingga dalam fokus/tajam. Ada tiga faktor yang mempengaruhi jarak hiperfokal yaitu bukaan lensa, rentang fokal lensa (focal length) dan ukuran sensor kamera.

Teknik mengunakan hyperfocal distance sering digunakan oleh fotografer landscape, street photography supaya objek foto dan latar belakangnya tajam. Teknik ini berperan sangat penting saat memotret dengan lensa/kamera yang tidak mendukung fungsi autofokus. Contohnya kamera rangefinder seperti Leica, atau saat mengunakan lensa yang tidak memiliki fungsi autofokus seperti lensa-lensa Samyang, Carl Zeiss dan lain lain. Syaratnya kamera harus bersensor full frame (36 x 24 mm) bukan APS-C. Sayangnya kamera DSLR jaman sekarang sebagian besar bersensor APS-C jadinya tanda tersebut kurang begitu relevan/akurat.

Mengapa Lensa Fotografi itu Mahal?


Pemula dan penghobi fotografi mungkin kadang-kadang bertanya-tanya, mengapa lensa relatif mahal? Bahkan banyak yang lebih mahal daripada harga badan kamera DSLR / mirrorless itu sendiri.
Banyak sebenarnya faktor yang membuat lensa itu mahal. Dibawah ini adalah faktor-faktor penentu harga lensa:

1. Jarak fokus lensa

Lensa yang sangat lebar dan sangat tele biasanya sangat mahal karena desainnya yang rumit. Lensa lebar membutuhkan banyak elemen lensa, dan juga elemen UD (ultra dispersion). Contoh lensa wide yang harganya tinggi yaitu Canon 14mm f/2.8. Lensa ini punya 14 elemen, termasuk elemen aspherical dan UD kedua elemen lensa ini ditambahkan supaya lensa tetap tajam sampai ke ujung foto. Sayangnya elemen ini sangat mahal bahannya.

Lensa Terbaik untuk Liburan, Travel dan Tour


Pertanyaan yang sering sekali ditanyakan di Infofotografi.com ini adalah tentang jenis lensa DSLR untuk jalan-jalan/liburan. Sebenarnya, pilihan lensa seharusnya disesuaikan dengan jenis liburan dan jenis fotografi yang ingin dihasilkan. Liburan juga banyak jenisnya. Jenis yang berbeda membutuhkan lensa yang berbeda.

Kita harus pikirkan dulu jenis foto yang seperti apa yang ingin dibuat. Dengan demikian, memilih lensa yang tepat menjadi lebih mudah. Tapi jika Anda tidak memiliki ide lensa apa yang mau dibawa, maka amannya adalah lensa yang cukup fleksibel. Baik, saya ulas dulu jenis liburan dan lensa yang saya rekomendasikan. Asumsi saya adalah kamera Anda kamera DSLR atau mirrorless yang bersensor APS-C / crop sensor / DX.

Teknik Fotografi Memotret Sunrise, Sunset dan Twilight + Setting Kamera



Memotret sunrise dan sunset (sebenarnya gak ada bedanya dari sisi fotografi, yang beda cuma sunrise lebih dingin dan sepi daripada sunset, dan yang satu terbit dan yang lainnya tenggelam he he he). Persiapan yang dibutuhkan tentunya adalah memeriksa lokasi di hari sebelumnya, arah matahari dan sebagainya. Peralatan utama yang dibutuhkan adalah kamera, tripod, dan senter.

Setelah tiba dilokasi, hal yang pertama dilakukan tentunya mencari lokasi yang bagus dan aman untuk memotret. Setelah ketemu, baru pasang kamera di tripod. Kalau bisa jangan kebalikannya, kalau keburu pasang tripod dulu biasanya kita sudah malas bergerak mencari posisi yang lebih bagus.
Mode dan setting exposure kamera
Mode kamera yang saya gunakan adalah mode manual (M). Pastikan AUTO ISO dalam kondisi OFF. Rugi dong, kalau ternyata AUTO ISO kamera memilih ISO yang terlampau tinggi karena mendeteksi pencahayaan yang gak begitu terang. Setelah itu saya akan set ISO rendah, sekitar 100/200 (tergantung kamera masing-masing). Dengan ISO rendah, kualitas fotonya paling bagus