Ada banyak kategori yang terdapat pada fotografi, secara umum yang kita ketahui seperti portrait, landscape, black and white, human interest, dll. Sebelumnya apakah anda pernah mendengar mood photography ?
Mood Photography memiliki ciri khas tertentu daripada kategori foto yang lainnya. Menurut saya sendiri, mood photography merupakan penggabungan dari semuanya (portrait, landscape, bw, hi, dll). Serupa namun tak sama, ada beberapa teknik yang digunakan untuk menambah mood pada foto. Mood photography pastinya mengandung makna yang dalam, hanya man behind the gun lah yang mengetahui dengan jelas apa maksud dari fotonya. Orang lain yang melihat, bisa saja menafsirkan makna yang berbeda terhadap foto mood, karena setiap orang memiliki situasi dan pandangan masing-masing.

Pada dasarnya mood photography merupakan dari kehidupan sehari-hari. Fotografer menangkap momen dengan penuh emosi tentunya saat dia memotret sesuatu, karena berhubungan dengan apa yang mereka rasakan.
Sekilas mudah namun sangat susah sebenarnya untuk menangkap suatu gambar yang bisa menafsirkan makna yang kuat dan orang lain ikut dapat merasakannya. Editing foto juga berpengaruh terhadap mood yang terkandung dalam foto. Maka saya akan memberikan sedikit teknik fotografi untuk kategori mood.

Beberapa teknik yang dapat diterapkan agar mendapat mood yang kuat pada foto:

1. Menggunakan F/Diafragma besar
Objek yang difoto akan sangat tajam dan tentunya background menjadi out of focus. Nah dari background tersebutlah bisa dibentuk sebuah mood, karena kita tidak mengerti apa latar dari foto tersebut dan imajinasi lah yang bermain disini. Momen terbaik adalah saat backround lebih gelap daripada objek, shadow lebih menonjol daripada available light



Love Unite
copyright Rezky Febrinando


2. Low light
Siapa bilang foto low light adalah foto yang gagal ? Low light adalah salah satu teknik pada mood photography. Untuk menangkap objek yang diam, anda dapat menggunakan tripod untuk menghindari shake pada kamera. Sedangkan objek yang bergerak, maka gunakanlah iso yang tinggi. Anda pasti berfikir iso yang tinggi pasti menghasilkan noise. Noise inilah yang menjadi salah satu penguat mood pada foto, seperti grainy di kamera film tua.



Ainu
copyright Rezky Febrinando

3. Color Temperature
White balance sangat mempengaruhi mood seseorang saat menafsirkan suatu foto.



Contoh foto diatas adalah format RAW, dengan mengubah temperature warna. Cool dan Warm, objek sama-sama membentuk sebuah mood, namun mood yang berbeda karena temperature warna yang digunakan.
Saat memotret saya lebih memilih menggunakan format RAW daripada JPEG. Karena RAW memiliki banyak kelebihan tertentu, kita dapat mengubah salah satunya white balance pada foto dari perangkat editor vendor bawaan. Ibaratnya RAW adalah bahan mentah, JPEG bahan yang sudah jadi. Contohnya Canon Eos, apabila sudah terlanjur memotret dan ternyata kita salah mengatur white balance, contrast, brightnest, dll itu semua dapat diatasi dengan software editor untuk RAW dari Canon.

4. Backlight
Teknik backlight sangat disarankan pada pagi hari jam 6-8 dan sore hari 4-6. Karena available light pada jam tersebut sangat lembut dan mudah untuk mengatur angle motret. Foto backlight pastinya sudah tidak asing lagi bagi anda, contohny identik dengan objek manusia di padang ilalang dll.



Promise me
copyright Rezky Febrinando

5. Black and White
Inilah teknik paling umum dan dapat membuat foto menjadi extra moody. Teknik merubah warna menjadi hitam putih pun sangat banyak, sesuai selera anda. Saya sendiri menyukai foto bw dengan soft contrast dan low light. Contoh lainnya warna creamy, sepia, vintage, cross process, dll.



Lacuna Emptiness
copyright Rezky Febrinando


Foto mood photography saya yang lainnya



Random memories
copyright Photos Rezky Febrinando

Untuk melihat karya mood photography saya yang lain sebagai referensi atau memberi kritik dan saran bisa kunjungi blog saya. Teknik editing foto cold tone juga ada disini http://flava-production.blogspot.com/

"Simple thing can be the wonderful things"